Thursday, July 01, 2010

Gaya hidup di Jerman

Dua minggu aku  mengikuti Orientierungskurs. Orientierungskurs khusus membahas tentang perpolitikan, sejarah dan kehidupan di Jerman. Orientierungskurs adalah salah satu syarat untuk mendapatkan passport Jerman. Buat aku seh ga terlalu penting, oranga ku ga niat hidup lama di Jerman, masih teteupp cinta Indonesia tercinta. Biaya Orientierungskurs 45 E, kalo beberapa temanku orang Rusia dan Asylum malahan gratis.
Dikelas hari ini membahas tentang Lebensformen atau Life tentunya di Jerman. Dan aku sangat tertarik dengan materi ini..karna memang ada banya perbedaan dengan Life di Indonesia. 

Di Jerman banyak sekali perbedaan Life...
A. Tradisional Famili (Die Traditionelle Familie) : layaknya keluarga pada umumnya, laki-laki dan perempuan menikah, kemudian memiliki 2 anak. Di Jerman sekitar 35 Milion.

B. Die Patcwork-Familie : Jika ada 2 orang tua yang telah bercerei, memiliki anak dan masih-masing memiliki partner baru. Mereka bisa hidup 1 rumah  Dan anak-anaknya juga bisa hidup bersama.

C. Pasangan Homoseksual (Gleichgeslechtliche Lebensgemeinschaften ) : Sekitar 700 anak hidup dengan orang tua yang Lesbi atau Guy. Beberapa orang dahulunya menikah , memiliki anak kemudia bercerai, dan selanjutnya menjadi Guy atau Lesbi..

D. Single Parents (  Allein erziehend). 7 Persen orang Jerman hidup bersama 2 orang. Paling banyak hidup anatar  Ibu dan anak, dan tidak sedikit hidup ayah dan anak. Alasannya bisa berbeda bisa karna ditinggal meninggal, atau cerai, dan mereka tidak ingin memiliki pasangan lagi.

E. Bapak Rumah tangga.( Familie mit Hausmann). Istri bekerja dan suami bapak rumah tangga. Bertugas menjaga anak-anak, bersih-bersih rumah pokonSeperti ibu rumah tangga.Di Jerman sudahya memiliki tugas seperti ibu rumah tangga pada umumnya. Di Jerman ini sudah berlangsung sekitar 30 tahun.

F. Singel : 20 persen di Jerman hidup sendiri 
G.  Manula(Lebensformen im Alter ) : sekitar 18 milionen. Biasanya para orang tua ini hidup dengan partner, ada juga yang hidpnya sendirian dan banyak juga yang hidup dengan teman-temannya yg sebaya di panti jompo (Baca: orang tua lagi)

2 comments:

  1. Weew, dresden.
    salam dari giessen. kapan kapan liburan lah ke giessen :D

    ReplyDelete
  2. mas Wahyu pasti sudah pernah ke Dresden ya. Pengen banget main2 kesana..tapi belum kesampaian. sekarang malah sudah pulang ke tanah air :)

    ReplyDelete

Related Posts with Thumbnails