Monday, October 11, 2010

Satu malam di Milano

Perjalanan  ke Italy  selama seminggu dari Groningen menggunakan bis menuju ke Bremen, setelah itu menggunakan Ryan air menuju bandara di Pisa.  Itinerary dengan rute Pisa - Florence - Roma - Milan -Venice.
___________________________________________________________________________________

Perjalanan dari Roma menuju Milan memang cukup melahkan. Lupa berapa jam perjalanan yang masih kuingat kalo perjalanan ini menggunakan kereta malam. Sampai di Milan pagi-pagi. Kemudian masuk hotel yang lumayan jauh juga. Parahnya di hotel ini aku ketauan masak nasi di rice cooker , ya udah deh pasrah dimarahin. Dan hampir-hampir mo masak sop di rice cooker. Untungnya Dini punya teman di sekitar Milan, akhirnya makanan yang hampir dibuat , aku  bungkus dan diteruskan masak di teman nya Dini. Alahmdulillah makan siang kami pun nikmat, Ditemani teman Dini, kita menuju centrumnya Milan. Wowww centrum Milan emang keren. Pantes aja disebut parisnya Italy, secara barang-barang disini eksklusif sekalee. Barang-barang yang ada di mall di tawarkan dengan harga yang buat aku dan aa sampe tarik nafas panjang...sambil aa  narik tanganku sambil ngeloyor ke luar mall ''Harga tas aja mahal, siapaaa yang mau beli harga tas semahal itu''..hihi.
 Kalo kata temen Dini katanya banyak juag barang murah tapi bermerk cuma emang kudu pas sale besar-besaran dan kudu sabar..untung nya aku emang bukan penggila barang bermerk. Sudah cukup senang bisa melihat Milan walopun cuma jalan-jalan di luar mall dan berfoto ria. Karna udara saat itu terik banget ga sadar aku mimisan, lama bgt aku duduk di depan dom, dan sebelahku memeberikan aku tisue. Malam hari kita pulang dari centrum menuju hotel. Pas masuk hotel  ketemu lagi dengan si bapak yang memarahiku dan memberi warning kalo aku ga bole masak, karna dendanya cukup besar...hihi..ga percaya amat neh si bapak. 

Pagi-pagi sekitar jam 8 kita sudah cabut dari hotel, seperti biasa tas dititip di loker stasiun.
Berhubung ada pecinta Milan, tujuan utama tentu saja mencari San Siro . Kebetulan saat itu San Siro sedang dalam pembangunan besar-besaran. Nyaris Adit si fans Milan kecewa karna si San Siro ga ada tanda-tanda dibuka. Saat foto-foto ternyata ada sepasang orang cina membeli souvenir..oalah ternyata stadion dibuka...senangnya...kita semua pun masuk stadion dengan embayar 16 €. Dengan di temani guide kita masuk stadion dengan dominasi paduan warna biru dan merah. Guide pun bercerita tentang sejarah dan lain-lain. Setelah diperlihatkan tempat ganti pakaian, toilet, tempat kesehatan dll, terakhir  kita diberikan kesempatan untuk berfoto di kursi penonton kelas ekonomi sampe bisnis.
Setelah dirasa cukup perjalanan kita teruskan ke Venice.

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails