Monday, September 20, 2010

Informasi halal : tentang merk makanan dan barang-barang Halal di sekitar Jerman termasuk Dresden :)

Info penting untuk teman-teman Muslim yang baru datang ke Jerman atau yang sudah lama tinggal di Jerman dan 'care' makanan yang halal. Smoga info di bawah ini bisa   menambah kelegaan hati mengenai makanan halal.

Kaidah fiqh makanan  lebih tepat digunakan bagi komposisi dasar makanan, sebelum diolah menjadi produk makanan yang kompleks. Yang termasuk komposisi dasar misalnya, daging, dan tumbuhan. Daging hukum dasarnya halal, kecuali yang disebutkan haram misalnya daging babi. Tumbuhan juga demikian, kecuali ganja (misalnya) karena ada dalil yang mengharamkan. Namun ketika komposisi dasar makanan tadi telah diolah menjadi produk makanan yang kompleks, misal produk daging McD, KFC, Hoka-hoka Bento, sosis, Mie instant (yang dibuat dr bahan dasar tumbuhan), maka telah ada campuran berbagai macam komposisi dasar

Yang ingredients-nya umumnya tidak diketahui oleh konsumen. Sushi dibuat dari
bahan dasar ikan yang selalu halal, namun ketika pembuatannya dicampur oleh
wine/alkohol, maka ia menjadi haram. Label halal lebih dimaksudkan untuk
mengkaji status kehalalan produk makanan olahan semacam ini. Dengan demikian
kaidah fiqh bahwa semua (produk) makanan adalah halal tidak berlaku dalam kasus
ini.

Kasus lainnya, untuk komposisi dasar: daging, status halal-nya masih dipengaruhi
oleh cara pemotongan, apakah menggunakan cara Islam, Kristen, atau Yahudi. Jika
tidak mengunakan cara ke-3 agama tersebut maka status daging menjadi haram,
walau ia berupa daging ayam, sapi, dsb.  Label halal akhirnya diperlukan dalam
kasus kedua ini, khususnya untuk kondisi di negara mayoritas non muslim. Untuk
kondisi Indonesia, saya rasa kasus kedua tidak menjadi prioritas, karena umumnya
hewan dipotong dengan cara Islam.

Mengenai paradigma label, apakah label halal atau label haram, saya melihatnya
mungkin lebih kepada faktor psikologis produsen dan konsumen. Dengan label
halal, produsen yang belum mendapatkannya, masih bisa menggunakan istilah 'belum
disertifikasi halal'. Bayangkan jika label haram yang digunakan (dengan asumsi
semua makanan halal), selain asumsinya kurang tepat, produk makanan yang
mendapat label haram akan menjadi sebuah pukulan telak bagi produsen, dan sangat
sulit bagi produsen mengembalikan citra jika produk mereka telah di-cap haram.

Mengenai label hala dan haram,  mungkin teman-teman  ada yang sudah tahu. Tapi buat teman-teman yang belum tahu atau masih ragu, sedikit saya jelaskan saja kembali. Dalam makanan kemasan sering kita jumpai bahan yang disebut sebagai emulgator. Emulgator ini berfungsi untuk membantu homogenisasi dari bahan-bahan yang digunakan. Emulgator 471 atau disebut juga mono- und di-glycerida von Speisefettsäuren (asam lemak makanan) sangat sering dijumpai pada tiap makanan kemasan. Sumber dari emulgator ini bisa dari lemak nabati namun bisa juga dari lemak hewani.
Bila sumbernya dari lemak hewani, maka diragukan kehalalannya. Beberapa hari yang lalu saya mengirimkan email ke perushaan Unilever untuk menanyakan sumber emulgator yang terdapat di dalam margarine. Dari hasil google, saya sudah mendapatkan jawabannya, namun untuk mengesahkan jawaban tersebut, saya menanyakan langsung ke perusahaannya. Dan Alhamdulillah emulgator di dalam margarine ber-merk  RAMA, LÄTTA, HOMA, FLORA, SANELLA, BECEL dan BERTOLLI bersumber dari lemak tumbuhan.

Disamping itu, di dalam roti juga terdapat emulgator ini. Namun beberapa roti seperti merk 'Ja' dari Rewe saya asumsikan tidak menggunakan emulgator ini karena tidak mencantumkannya  di kemasan. Produk roti bermerk 'Golden Toast' menggunakan seluruh bahannya, termasuk emulgator ini dari sumber nabati. Informasi ini bisa kita lihat di websitenya www.goldentoast.de.

Bahan-bahan didalam kosmetik juga harus diperhatikan kehalalannya. Bila bersumber dari hewan yang haram atau yang tidak disembelih secara syariat islam, maka akan jatuh hukumnya sebagai benda najis. Tentunya kita tidak ingin memoleskan najis ke wajah atau badan kita.
Di dalam bahan kosmetika, yang menjadi keraguan adalah bahan baku dari lanolin, atau lemak alkohol yang juga berfungsi sebagai emulgator dalam produk seperti cream dan lotion. Sumbernya adalah dari lemak hewan. Saya pernah menghubungi Beiersdorf AG untuk menanyakan sumber lanolin dalam produk Nivea Soft. Mereka menyatakan bahwa sumbernya adalah dari lemak wool domba. Jadi tidak berasal dari lemak hewan yang sudah mati. Mereka juga menginformasikan bahwa produk-produk dibawah ini bebas dari bahan2x yang bersumber dari hewani :

            NIVEA body Anti-Age Pflegelotion
            NIVEA Body Entspannendes Soft Öl
            NIVEA body Feuchtigkeits-Body Lotion
            NIVEA body For Men Vitalisierende Body Lotion
            NIVEA body Good-bye Cellulite
            NIVEA body Körperbalsam Sensitive
            NIVEA body My Silhouette!
            NIVEA body Reichhaltige Body Milk
            NIVEA body SOS Intensive Pflegelotion
            NIVEA body Straffende Body Lotion Q10 Plus
            NIVEA body Summer Beauty Helle Hauttypen
            NIVEA body Summer Beauty Normale bis dunkle Hauttypen
            NIVEA body Verwöhnende Soft Milk


Tambahan  informasilainnya tentang makanan halal. Di website ini, h t t p: // w w w. muslim-markt. de/Speise/firmeninformationen. htm, bisa dilihat list pertanyaan dari kunden atau konsumen ke beberapa customer service perusahaan, ttg kandungan makanannya, apakah mengandung gelatin atau alkohol atau emulgator yang dipakai berasal dari tumbuhan atau hewan.
Kemudian di website, h t t p  ://w w w . halal-zertifikat. de/enummern/e-nummern. htm, kita bisa lihat juga daftar Enummern, berikut bewertungnya, apa halal, haram atau unsicher.
Oya, kalau mau beli gelatine halal juga bisa,, harganya 55 cent untuk 1 packungnya. Helda dapet info dari website ini http://www.halal-gelatine.de/

Untuk penggemar  KFC seperti saya disini ada info restoran KFC halal di jerman, tp ini stand februari 2009. http://halalkah.blogspot.com/2009/03/kfc-halal.html
Mungkin ada baiknya bila kita mengkonfirmasi ke perusahaan produsen mengenai sumber bahan baku yang 'meragukan' kehalalannya dan kemudian kita buat daftarnya (yang benar benar valid)

Info penting lainnya bagi rekan-rekan muslim tempat berbelanja produk halal di dikota Jerman maupun  Dresden .
Kaufland: Sosis, Geflügelwurst, Puten Leber , sosis asap, ayam utuh. merknya    Heidemark dan Heitesa dan weisenhof, Gummi Bears merk Trolli.
Rewe : Sosis asap ( ada rasa pedas juga ), geflügel wiener, sosis lembaran (merk Weisenhof )
Aldi : Ayam paha, ayam dada filet dan Puten filet, ada juga ayam filet yang udah berbumbu. Konsum : Sosis keju dan ayam ( merk wiesenhof )
Netto : Gummi Bear  ( maaf merknya lupa, nanti menyusul )
Dari produk-poduk diatas, sudah ada tulisan halal dalam bahasa arab maupun jerman pada kemasannya dan harga lebih murah dibandingkan di toko daging halal.

Toko daging baru di Dresden  :Orient Bazaar di albertplatz, Fatima dekat halte Nürnbergei, dan 1001 di dekat HBF. Kalo nggak ada stock kita bisa pesen dulu, yang suka masak make kaldu, bisa digunakan kaldu vegetarian, tidak ada bahan hewaninya bisa di jumpai di supermarket.

tinjauan fiqh-nya soal hala dan haram pun bermacam-macam, dari yang
ketat, ringan, hingga yang moderat pertengahan. Jadi terserah mau ambil yang
mana asalkan dengan penuh tanggung jawab dan pertimbangan yang logis :).

Ketat: semua produk daging yg dijual di selain toko pemotongan Islam adalah
haram.
Ringan: Halal, karena prinsip dasar-nya halal.
Moderat: Silakan saja makan daging dari toko yang tidak menggunakan pemotongan
Islam selama memang tidak ada toko halal di sekitar / tidak ada opsi lain. namun
jika masih bisa diusahakan mendapatkan daging halal, maka ini lebih utama.

Saya pribadi lebih menempuh opsi ke-3 (moderat), baik dalam keseharian maupun
ketika jalan-jalan :)


Waalahu alam :)



source diambil dari tulisan teman by  milis : Muhammad Ichwan,mba Rini , Helda, mas Eko H

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails