Tuesday, June 26, 2007

Pertanyaan yang tiada titik....

Beberapa sahabat  yang nun jauh disana sengaja telp aku untuk sekedar curhat...entah brapa banyak pulsa yang dia pake selama berjam-jam telp dengan ku. Kalo  telinga kiri sudah mulei panas, aku pindahkan hp ke telinga kanan...demi mendengarkan apa yang mereka rasakan. Hmm...aku merasakan betul apa yang mereka rasakan....masa-masa itu memang berat...sekarang aku sudah melewati nya... aku bisa mendengarkan mereka. Mungkin mereka merasa nyaman  cerita yaa namanya juga senasib :)


Hidup di negara kita tercinta ini kadang serba sulit...kita ga bisa memaksa agar orang tidak bertanya tentang hidup kita....
Menurut data dari  temenku rangking negara-negara  berdasarkan level individualism nya.
Tiga teratas adalah USA, Australia, UK. Belanda No 4. Indonesia dan beberapa negara lainnya seperti Pakistan, Ecuador dan Guatemala termasuk yg tingkat individualism nya rendah (atau collectivism nya tinggi). Dengan tingkat collectivism yang tinggi seperti ini jangan  harap di Indonesia atau di kelompok orang-orang di  Indonesia tidak mendengarkan lagi pertanyaan-pertanyaan  yg menyangkut urusan pribadi.
Jadi kalau kita ga bisa  cuek, data ini bisa digunakan memilih tempat sekolah  atau hidup di tempat lain (luar negeri), agar tidak ditanya pertanyaan yang menyangkut privacy.
Yang menarik, kabarnya Belanda akan turun ranking individualism nya karena semakin banyak orang Indonesia disini hahahahaa
Lihat datanya disini:... Read more
http://www.clearlycultural.com/geert-hofstede-cultural-dimensions/individualism/


Ini ceritaku.....
Usia pernikahanku  sudah berangka banyak. Awal-awal pernikahan yaa..kira-kira usia pernikahan 1-3 tahun,  ampun deh banyak pertanyaan entah pengen tau atau sekedar basa-basi.
" sudah isi ?? ko ga isi isi seh ?
 kenapa udah lama ko ga hamil-hamil ?? 
kapan dunk hamil?? tuh si a, si b, si c dah hamil, keduluan tuh??
udah periksa ke dokter belom?  ko ga diperiksa ???sapa tahu ada kelainan?? 
coba ikutin terapi @#$&*.atau makan !@$%^&*( *
pertanyaan yang tiada titik.
Kalo sekedar bertanya ist ok deh, tapi  yang lebih menyebalkan kalo komentar-komentarnya panjang dan memojokkan atau menceritakan hal-hal buruk tentang rumah tangga. Äwas lho jangan kaya tetangga si A atau artis si Z yang cerei gara2 ga punya anak, atau "jangan-jangan M****L "....kadang malah ada ledekan2 yang berbau porno...yeakssss....
Seribu macam komentar dan pertanyaan-pertanyaan itu aku biarkan masuk ke dalam memoriku ujung-ujung pasti nangis deh meratapi nasib, dan kalo dah gini suasana rumah jadi ga enak.


Selang beberapa tahun di pernikahanku..aku hamil..ahh legaa....pertanyaan pun terhenti.
Tapi memang belum rezeki aku, kehamilan ku hanya sampe berumur 3 bulan..keguguran...kuretas....banyak orang yang bilang katanya kalo dah keguguran cepet punya anak lagi..tapi banyak juga yang bilang kalo abis keguguran lama lagi punya anak. Dan mungkin  opsi kedua yang aku jalanin.


Semua yang sudah berkomitmen membentuk berkeluarga pasti tujuan utamanya kepengen punya keturunan, aku ga minta untuk bernasib begini, siapa yang mau sulit punya anak.
Anak adalah rejeki, dan rejeki adalah pemberian, Sang pemberi lebih tau kepada siapa kudu memberi dan kapan waktunya ..waallohu allam..hanya 4JJ yang tau.
Hanya saja peminta rejeki ga tau diri dan maksaaa banget pengen cepet-cepet diberi, dan peminta rejeki sulit menerima mana yang terbaik menurut 4JJ.


Kalo aku ngeluh....suamiku pasti punya jawaban pamungkas "CUEKIN ajee"
 "kalo ada yg komentar macem-macem jangan masukan ke hati, di jawab aja dengan gaya humoris atau cuekin aja". Ahh si aa mah orangnya cuek....kalo aku mah tetep aja sisi-sisi sensitifnya lebih dominan biarpun dah di dibuat se- tegar mungkin. Pertanyaan aku pada Allah pun tiada titik..kenapa??kenapa??kenapa???  yang ujung-ujungnya suudzon sama 4JJ..astagfirullah... rasanya ko ga adil..yang ga mau keturunan dikasih..eeeh yang mau keturunan malah susah.


Seiring Angka pernikahan yang makin banyak, aku dah mulei santei menanggapi banyak komentar bisa dibilang di tegar-tegarin, yaa terkadang sedih juga kalo ngerenungi nasibku.. manusiawi toch??..tapi ya gimana lagi.. aku emang ga berdaya. Ikhtiar sudah dilakukan.  Istri nabi siti Aisyah dan istri nabi Ibrahim orang-orang sholehah yang tidak usah diragukan lagi kwalitas kehambaanya aja tidak berdaya dengan takdir 4JJ, apalagi aku seorang hamba yang lalai,

Membaca  novel karangan mba Rini (kata-kata beliau menjadi inspirasi ku..thx ya mba..aku izin quote), "anak memang penting, tapi pernikahan tanpa anak bukan akhir dunia. Banyak pasangan yang langgeng sampai tua biarpun hanya berdua. Dan banyak juga keluarga yang sudah memiliki keturunan yg pada akhirnya kudu cerai. Jadi tak ada alasan untuk menganggap diri sengsara hanya karena kami belum dianugrahi anak oleh 4JJ.
mungkin kami belum cukup dewasa, mungkin kami perlu banyak belajar, mungkin komitmen kami sebagai calon orang tua juga belum terlalu kuat.



Banyak ko kisah nyata yang membuktikan tanpa kehadiran anak pun rumah tangga tetap baik2 saja. Pernah nonton film UP...biarpun cuma kartun...tapi ada scene yang mengharu biru betapa si Carl sangat2 mencintai Ellie...(bisa liat disini :  http://www.youtube.com/watch?v=TOmZ66lIzJA )


Alhamdulillah aku dikasih kiriman dari syurga seorang suami yang baek, sholeh, manja'in aku, ga banyak menuntut, sabar, pinter...kesimpulannya suami dambaan deh. Keluarga  kami pun  ga banyak menuntut. Sehingga sampe sekarang  rumah tangga kami juga baek-baek ,happy-happy, masih tetep romantis, malah kami tuh bisa di bilang pasangan yang mesra. mudah-mudahan selamanya begini.

Bersyukur rasanya  memiliki rumah tangga yang indah, tidak kekurangan materi, bisa nikmatin keliling eropa (biarpun sebagian ..hihi) . Masih ada  yang belum punya pendamping padahal usianya sudah cukup, ada yang susah dapat pekerjaan, ada yang sulit menjalani hari-harinya.
Yang paling penting memaknai dan menikmati hidup dan mengisinya sebaik mungkin.


Kebahagiaan adalah seni merangkai bunga-bunga yang ada di sekitar kita. so kita  pasrahkan semuanya hanya ke padamu ya 4JJ. Biarlah Allah yang menjawab semua pertanyaan yang tiada titik. Berilah kami kekuatan untuk menerima semua takdirmu....


hei sahabat...jangan sedih...jangan menangis..jangan merasa tidak menjadi apa-apa...dirimu tidak sendiri.....ada aku..ada beribu teman  di luar sana   yang senasib :)


Bersyukur atas semua yang Allah berikan untuk hidup kita....tetap tersenyum :)


**************************************************************************************************************
lyric yangd iambil dari UP Movie

Remember when I was young and so were you
and time stood still and love was all we knew
You were the first, so was I
We made love and then you cried
Remember when

Remember when we vowed the vows
and walked the walk
Gave our hearts, made the start, it was hard
We lived and learned, life threw curves
There was joy, there was hurt
Remember when

Remember when old ones died and new were born
And life was changed, disassembled, rearranged
We came together, fell apart
And broke each other's hearts
Remember when

Remember when the sound of little feet
was the music
We danced to week to week
Brought back the love, we found trust
Vowed we'd never give it up
Remember when

Remember when thirty seemed so old
Now lookn' back it's just a steppin' stone
To where we are,
Where we've been
Said we'd do it all again
Remember when
Remember when we said when we turned gray
When the children grow up and move away
We won't be sad, we'll be glad
For all the life we've had
And we'll remember when

*********************************************************************************************************************************






3 comments:

  1. Anonymous1:03 PM

    tetep semangat teh!!

    ReplyDelete
  2. trimakasih Alia..:)

    ReplyDelete
  3. hei sahabat...jangan sedih...jangan menangis..jangan merasa tidak menjadi apa-apa...dirimu tidak sendiri.....ada aku..ada beribu teman di luar sana yang senasib :)


    Bersyukur atas semua yang Allah berikan untuk hidup kita....tetap tersenyum :)

    Teh nisa..... peluuk erat.... thanks ya... udah share dan mewakili kata hati :-)

    ReplyDelete

Related Posts with Thumbnails