Sunday, December 18, 2011

Jalan-jalan ke Stockholm Swedia

Begini neh kalo abis jalan-jalan ga langsung ditulis di blog...smua kenangan indah  lupa. Padahal sekarang sudah jadi sejarah buat aku. Aku lagi kangen Eropa trus buka-buka album foto Scandinavia..jadi inget kalo perjalanan ke Swedia belum diceritain di blog. 


Kali ini jalan-jalan nya ga sama aa, tapi aku sama temen-temen satu rombongan kel Mas Eko, Kel Mas Ismail, Uyung,  dan Clara. Perjalanan keliling Scandinavia ke kota Swedia dan Norwegia selama sepuluh hari.


**Swedia ke ibu kotanya yaitu Stockholm. Di Stockholm kami mengunjungi   Gamla Stan dan Old Town. 


Stockholm
Badan kami masih pegel-pegel selama perjalanan sebelumnya, bayangkan saja perjalanan Belanda menuju ke Swedia dengan mobil entah ditempuh beribu2 kilometer dan sampe kudu tidur di kapal. Tapi kami teuteup  semangat, walaupun kami  pergi meninggalkan hotel  agak siangan. Padahal perjalanan dari Karlstad ke Stockholm masih 4 jam lagi. Kami sampe di Stockholm sekitar jam 2 siang dan kami udah kelaperan. Sewaktu mulai memasuki kota Stockholm, aku memperhatikan dinding-dinding tebing batu yang ada di tepi-tepi jalan. Ternyata tebing-tebing batu itu ga dibiarkan begitu aja, tapi dibuat dengan corak tertentu sehingga enak dipandang mata. Dan makin mendekati old town, ternyata Stockholm makin cantik! Apartemen disusun unik dengan tembok warna kuning dan atap berbentuk kubah hitam, banyak juga bangunan dengan dominasi warna merah dengan atap-atap berbentuk unik. Bangunan-bangunan tua nan megah berdiri hampir di setiap sudut kota. Dan yang membuat Stockholm tampak semakin indah adalah karena dimana-mana banyak air! Stockholm memang terdiri dari beberapa kepulauan. Kapal-kapal yang berlabuh di tepi bangunan-bangunan tua, jembatan panjang yang mengitari kota, café-café cantik di pinggir perairan, wah semua membuat Stockholm begitu indah dipandang mata.




Sayangnya, begitu mobil kami parkir di area Gamla Stan (area pedestrian street yang jalannya cukup panjang dan asik), hujan turun cukup deras. Sampai-sampai sambil belanja souvenir kami terpaksa beli payung dan beli sepatu untuk Lala dan Malik yang sepatunya mendadak mangap karena basah. Ga heran kalau kota ini sering mendung dan hujan, karena matahari bersinar di kota ini hanya 2,5 bulan saja dalam setahun. Bahkan ketika winter, cuaca terang hanya 6 jam saja dalam sehari. Wiii biar kotanya cantik tapi kalau cuaca gelap melulu begini mikir-mikir juga kalau ditawarin tinggal disini. 


Yang pertama kami lakukan setelah turun dari mobil adalah mengambil uang di ATM, jelas aja mata uangnya beda yang kami punya Euro.


Area belanja di daerah ini luaas banget, kenyang deh kalau mau belanja. HnM katanya berpusat disini, karena itu toko baju ini banyak bertebaran disini termasuk baju yang aku pake banyak saingan hihi. Dan yang bikin betah berada di Stockholm adalah, restoran Asianya! Yup! Banyak banget resto Asia bertebaran dimana-mana! Hwaa ngiri abiz deh. Di Belanda aja ga sebanyak disini. Berikut harganya murah pulak! Pendatang dari negara lain memang banyak di kota ini. Lalu kami mendadak seperti orang yang ga pernah makan sebulan setelah masuk ke sebuah Thai buffee (namanya Pong restaurant, recommended banget dah). Dengan harga yang ga terlalu mahal untuk ukuran buffee, berikut dalam menunya ga ada babi sama sekali, wuaah berpesta pora lah kami. Mana rasanya enak bangeet, cocok sekali di lidah kami yang penggemar makanan Asia. Sampe kami ke tempat ini datang dua kali.  Buah-buahan tersaji lengkap, bahkan rambutan pun ada. Anak-anak laper mata ngambil rambutan satu piring, dan habis lho! Buah melon, leci, semangka, kumplit deh kaya di kondangan. Salad juga tersedia, ada salad sayuran, salad cumi dan salad ayam. Menu makanannya, wow, bener-bener kaya di hajatan. Ada nasi putih, nasi goreng, kwetiaw yang enak banget, ada sambel goreng udang, cumi tumis, ayam sate, capcay, daging bumbu kari, lumpia, macem-macem deh. Duuh jadi laper pokoknya kalo inget menunya.


Gamla Stan


Aku suka berada di tempat ini. Walaupun hujan kadang deras kadang rintik turun, tapi aku tetap semangat dong menjelajahi tempat unik ini. Gamla stan berada di salah satu pulau kecil di pusatnya Stockholm. Berada di tempat ini seperti menjelajahi maze kota abad pertengahan. Kota tua Stockholm ini memang mulai ada sejak abad ke-13. Tapi bangunan-bangunan megahnya didirikan pada abad ke 17 dan 18. Katanya gaya bangunan-bangunan di Stockholm banyak terpengaruh dari bangunan di Jerman Utara. Banyak café, restaurant, bar dan tentu saja souvenir shop dengan atribut yang lucu-lucu disini.


Hampir setiap sudut Gamla Stan menarik untuk difoto karena cantiknya. Sayang cuaca kurang mendukung, jadi hasil foto-foto ga terlalu bagus. Kami juga sempat masuk ke jalan tersempit di Stockholm. Namanya ‘Marten Trotzig Grand’ yang lebarnya hanya 90 cm. Ada tangga curam ke atas menuju gang lain. Walaupun tampak agak kusam, tapi jalan ini memang unik. Di Gamla Stan juga ada catedral yang terkenal, tapi kami ga sempat kesana. Lalu ada juga Royal palace. Sebetulnya setiap jam 12 siang ada upacara pergantian penjaga yang cukup asyik untuk ditonton di halaman royal palace ini, tapi waktu kami di Stockholm sungguh singkat, jadi ya ga sempat liat. Saat kami melewati Royal Palace kebetulan sedang ada pergantian satpam. Satpam berbaju tentara berbaris rapi dengan senjata di tangan sambil hormat dan jalan serempak. Anak-anak melongo melihatnya. Lucunya, mereka langsung mempraktekkan apa yang mereka lihat. Rafdi sang komandan, memimpin anak buahnya Lala, Amira dan Malik, berbaris dan berkeliling jalan sambil berbekal payung ditangan. Payung itu dikepitkan di lengan persis seperti senjata, lucu banget ngeliatnya.”Dai-ly..A-gent…Dai-ly…A-gent,” kompak suara mereka menggema di sepanjang jalan. Turis-turis lain tersenyam senyum melihatnya. Malah ada yang langsung menjepretkan kamera melihat kelakuan anak-anak itu. Kelakuan mereka memang lucu sih, setiap orang yang lihat pasti minimal akan melebarkan senyum. Walaupun lama-lama suara keras mereka tentu saja mengganggu orang lain.

Stortorget, square di Gamla Stan


Sayang kami ga bisa berlama-lama di tempat ini karena hujan dan waktu yang mepet. Padahal tempat ini asyik banget menurutku. Dan ternyata stortorget katanya merupakan ‘jantungnya kota’. Ada bangunan cantik didominasi warna merah berdiri anggun disana. Ternyata bangunan itu adalah Borshuset (Stock exchange building) yang didalamnya ada museum noble. Ada pula batu ditengah-tengah square yang merupakan batu pengingat atas tragedi ‘"the Stockholm bloody bath". Tragedi sewaktu lebih dari 100 orang di eksekusi di tempat ini.
Yaa… waktu pun habis. Rasanya belum puas mengitari kota cantik ini. Tapi mobil kami harus segera melaju ke hotel Soalna, yang letaknya aduhai ajaib sehingga sempet membuat kami nyasar-nyasar. Di hotel yang berbentuk bungalow ini ternyata ada dapurnya. Horee..bisa masak! Ga lama, langsung deh tersaji menu makan malam tahu goreng dan sayur lodeh. Hmm..yummy!


Skansen Open Air Museum


Walaupun harus bayar per orang dewasa sekira 10 euro dan anak-anak separuh harga, tapi ga rugi deh pergi ke tempat ini. Mungkin bisa dibilang belum ke Stockholm kalo belum ke Skansen. Museum di udara terbuka ini menawarkan keunikan tersendiri yang bisa membuat kita serasa benar-benar berada di abad ke-18 atau 19. Apalagi di sepanjang jalan tampak beberapa perempuan berbaju Sweden lalu lalang dengan membawa keranjang di tangan. Rasanya kita benar-benar diajak untuk kembali ke masa lalu. Skansen adalah open air museum pertama di dunia yang dibangun pada tahun 1891 oleh Arthur Harzelius. Rumah tempat ia lahir pun bisa kita liat di museum ini. Pergi ke tempat ini ga bisa sebentar, minimal harus setengah harian mengingat areanya yang sangat luas.


Disini kita bisa melihat kehidupan orang Sweden jaman dulu yang memperlihatkan juga bagaimana mereka dulu bekerja. Skansen menjadi semakin menarik karena perpaduan unsur masa lalu dan masa sekarang. Setelah membayar ticket dan masuk ke dalamnya, kita akan menemui eskalator tinggi sekali yang menembus bukit. Setelah keluar dari eskalator, tempat-tempat menarik telah menanti kita. Intinya, tempat ini terdiri dari berbagai jenis taman, rumah-rumah bersejarah berikut cara bekerjanya, centrum desa masa lalu, peternakan, dan kebun binatang dengan normadic animalnya. Tentu saja di dalamnya juga tersedia restaurant beserta toko-toko makanan khas sweden masa lalu.Di jam-jam tertentu malah ada folk dance dan musik khas Sweden.


Berikut ini beberapa atraksi yang ada di dalam skansen open air museum yang sempat kami lewati:


- Ada sekira 150 model rumah jaman dulu yang betul-betul asli dan memang dikumpulkan oleh tuan Arthur. Kalau tidak salah hanya dua buah rumah yang tidak asli.
- Ada rumah yang digunakan sebagai pabrik pembuatan gelas. Kami sempat menonton bagaimana cara mereka membuat gelas sehingga menjadi lucu-lucu bentuknya, malah ada yang berbentuk moose dan jamur segala. Tapi hmh…si peraga meuni jutek pisan, berikut lamaa bener sampe penonton kecewa dan bosen dan akhirnya kami pun satu persatu meninggalkannya.
- Ada pabrik mesin, yang didalamnya segala rupa mesin jadul ada, berikut mesin tik jadul banget juga ada. Oya diluar pabrik mesin ini ada sepeda jadul banget.
- Ada apothek yang menyediakan ramuan obat, salah satunya obat yang bau banget, yang katanya berasal dari setan?. Di seberang apothek ini ada café yang menjual cake. French Cake coklatnya enak!
- Saat perempuan-perempuan berbaju Swedia lalu lalang, langsung deh kami berebutan minta difoto bareng, norak ya J.
- Ada kereta api mini yang keliling skansen, tapi harus bayar lagi. Funicular juga ada, tapi harus bayar lagi juga.
- Aku paling suka berada di centrum desanya, duuh betul-betul serasa berada di masa lalu. Di centrum itu ada batu monumen di tengahnya. Lalu di pinggir jalannya ada warung penjual makanan, permen-permen khas Sweden. Warungnya unik dengan atap rumput. Penjualnya juga pake baju khas Sweden. Dan tentu aja, ada gereja disana, yang sebelahnya ada kuburan. Di depan gereja itu ada lahan buat naro jerami. Dan di dekat monumen batu ada juga restaurant yang modelnya juga khas warung sweden masa lalu. Kalo ga inget waktu, betah deh berlama-lama disini.
- Anak-anak seneng banget berada di kebun binatang. Kandangnya lucu, ada banyak banget dot warna-warni dihias lucu. Malah ada sumur dot segala. Tapi dot nya bauuu. Sepertinya itu dot bekas kucing-kucing.
- Di kandang kambing anak-anak bisa kasih makan kambing pake daun-daun yang ada rantingnya. Amira malah kambingnya dinaekin segala. Sedangkan Aik takut-takut saat ngelus kambing
- Ada normadic animal juga disini, moose dan reindeer adalah binatang yang paling spesial. Selain itu ada beruang dan patung beruang menghadap ke atas, anjing laut dan aquarium juga ada. Sayangnya kami harus bayar lagi kalau mau masuk.
- Dari kebun binatang, kami memasuki area peternakan. Di salah satu rumahnya yang remang-remang ada perempuan Sweden menunggui ‘warung kejunya’. Dia menjelaskan bagaimana proses keju dibuat. Naa di belakang rumah keju itu ada lahan miring yang ujungnya terbuat dari kayu, enak banget buat tempat loncat. Langsung deh kami bergaya loncat disana. Anak-anak hebat berani loncat semua. Tapi ibu-ibu ga ada yang berani, Cuma aku doang hehe. Ternyata difoto dengan gaya lompat itu asik walaupun rada sakit. Tapi aku serasa kembali ke masa anak-anak lagi. Dan saat itu kami puas ketawa-ketawa, menyegarkan hari deh pokoknya.
- Sami camp, unik banget tempat ini. Tempat ini seperti tenda segitiga tapi terbuat dari kayu. Ada nenek-nenek berkepang dan berbaju Sweden di dalamnya yang menjelaskan tentang tempat campingnya orang Sami kalo summer ini. Di dalam tenda ini ada kulit binatang tebel yang dijadikan alas seperti karpet dan ada tempat tidur bayi berbentuk sepatu dari kulit, unik banget.
- Ada rumah tempat lahirnya Arthur, penemu Skansen. Di dalamnya ada ruang tamu, ruang kerja, kamar dan dapur juga. Dapurnya bener-bener jadul banget!
- Ada rumah di atas panggung yang didalamnya kami mendapat penjelasan tentang cara membuat kain/karung dari jerami.
- Ada taman bermain lucu banget dengan 3 ekor domba yang dari jauh bener-bener mirip domba. Kruil-kruil lucu banget bulunya. Disana juga ada jamur-jamur raksasa buat main. Wah orang dewasa aja betah main di tempat ini.
- Rombongan sempet terpisah gara-gara aku dan teman-teman keasikan foto sama patung beruang hehe. Untung akhirnya kami bisa ketemuan lagi di Rose garden.


Begitulah kira-kira gambaran tentang Skansen Open Air Museum. Setelah itu kami sempat ke area Djurjangen lainnya. Sebuah komplek museum dipinggir sungai. Tempatnya indah banget. Ada café di pinggir sungai dekat jembatan yang cafenya didekorasi oleh bunga-bunga merah. Ada kapal-kapal parkir di tepi sungai. Wah cantik banget pokoknya. Karena waktu terbatas kami Cuma foto-foto sejenak disana. Ternyata di tempat itu ada Nordic museum, Vasaat museum alias viking museum (yang didalamnya ada kapal viking besar banget), lalu ada juga Junibanken, tempat kalau mau ikut tour cerita anak-anak terkenal ‘Pipi si Kaus Kaki panjang’. Sayang tempat itu sudah tutup karena ketika kami tiba disana sudah jam 6 sore. Alhasil kami cuma foto-foto aja, padahal penasaran juga sebetulnya. Duuh Stockholm memang ga cukup dijelajah dalam 1,5 hari!


source : http://bundaagnes.multiply.com
foto diambil dari mp mba Agnes dan mba Inne

1 comment:

  1. Anonymous1:49 AM

    Huft sombong bgt. Mentang mentang nax gawl nich

    ReplyDelete

Related Posts with Thumbnails